Minggu, 27 Maret 2011

Ketika akan memeriksakan anak ke dokter

Anak berbeda dengan orang dewasa, apabila anak sakit penanganan dan pengobatannya dapat berbeda dengan orang dewasa. “anak bukan miniatur orang dewasa” mungkin itu adalah ungkapan yang tepat dalam menggambarkan keadaan ini.

Penanganan berbeda tentu saja, lebih sulit menangani anak kecil, dibanding orang dewasa. Sulit menggali informasi dari anak kecil, karena anak kecil sulit mengungkapkan apa yang dirasakan nya dan kurang spesifik. Sehingga sebagian besar informasi yang diperoleh dari dokter berasal dari alloanamesa ke orang tua. Apabila anak rewel dan menangis, lebih sulit lagi, anak tidak kooperatif sehingga kesulitan memperoleh data dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pengobatan, jangan samakan pemberian obat pada orang dewasa dengan anak-anak. Banyak fungsi tubuh dan organ anak yang belum berkembang sempurna. Sebagai contoh fungsi ginjal atau hati. Sehingga pemberian terapi perlu berhati-hati.

Oleh karena itu sebagai orangtua, perlu selalu siap sedia ketika anak sakit dan akan memeriksakan anak ke dokter spesialis anak.

Ketika anak sakit, jangan panik tetap tenang. Perlu diperhatikan dan diingat sejak kapan anak mulai menampakan gejala-gejala penyakit tersebut. Meliputi Sacred 7: onset dan kronologis, lokasi, kualitas, kuantitas, faktor yang memperberat dan memperingan, gejala penyerta yang merupakan riwayat penyakit sekarang. Tidak lupa riwayat penyakit dahulu dan keluarga. Tidak lupa memberitahu dokter apakah mempunyai asuransi kesehatan.

Sebagai contoh anak sakit demam, sejak kapan anak demam? Demamnya seberapa tinggi? Pola demamnya seperti apa? Apakah hilang timbul? Apakah disartai menggigil,mimisan, batuk, pilek? Sudah diberi obat belum? Adakah keluarga yang sakit seperti ini? Punya alergi atau asma? Dll. Oleh karena anak kesulitan untuk memberikan informasi mengenai penyakit yang di deritanya, kita harus selalu cermat memperhatikan kesehatan anak.

Jangan lupa membawa KMS anak, karena disitu terdapat data-data mengenai pertumbuhan dan status gizi anak dan imunisasi yang telah diberikan. Perkembangan anak juga harus diperhatikan apakah penyakit tersebut mempengaruhi anak atau tidak. Perkembangan anak yaitu meliputi kemampuan motorik kasar dan halus anak, kemampuan berbahasa dan kemampuan anak dalam bersosialisasi. Biasanya apabila anak sering sakit dan lama, bisa mempengaruhi status perkembangan anak.

Kadang anak takut untuk di bawa ke dokter, anak tidak sakit dan hanya untuk check up. Oleh karena anak perlu dibiasakan dn diperkenalkan pada dunia medis. Seperti membawa anak ketika akan memeriksakan diri untuk periksa kehamilan atau periksa darah. Namun perlu berhati-hati membawa anak ke rumah sakit, karena rumah sakit sendiri sarang dari berbagai penyakit. Teratur membawa anak untuk menimbang. Dan yang paling penting jangan sering menaku-nakuti anak untuk di suntik ke dokter apabila nakal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar