Senin, 26 Juli 2010

Androgenic alopesia / kebotakan /kerontokan rambut

Androgenic alopesia / kebotakan /kerontokan rambut

Androgenic alopecia adalah slah satu jenis kebotakan yang umum terjadi baik pada pria maupun wanita. Namun pola kehilangan rambutnya berbeda antara wanita dengan pria. Pada wanita jarang menyebabkan kebotakan total..

Banyak faktor genetik dan lingkungan yang berperan dalam terjadinya androgenic alopecia, namun masih banyak lagi faktor yang tidak diketahui. Peneliti telah menemukan bahwa kebotakan berhubungan dengan rromon yang disebut androgen yaitu dihydrotestosteron (DHT). Androgen penting untuk perkembangan normal alat seksual pria selama dalam kandungan dan pubertas. Androgen juga penting untuk meregulasi pertumbuhan rambut dan dorongan sexual pada wanita dan pria.

Kebotakan pada pria disebabkan adanya sensitivitas folikel rambut yang diturunkan secara genetik terhadap DHT, yang menyebakan rambut menyusut dan menurunkan waktu hidup rambut dan mencegah produksi rambut secara normal.

Pria dengan androgen alopecia biasanya memiliki level 5-alfa-reductase (enzim pengkonversi testosteron bebas menjadi DHT) yang tinggi, rendahnya jumlah total testosteron dan tingginya testosteron bebas atau tidak terikat serta tingginya total androgen bebas termasuk DHT

5-alpha-reductasebertanggung jawab terhadap berubahnya testosteron bebas menjadi DHT. Enzim ini biasnaya terdapat banyak pada scalp(kulit kepala) dan prostat. Level 5-alfa-reduktase adalah salah satu faktor yang menentukan level DHT pada scalp dan obat yang berinteraksi dengan 5-alfa-redukatse (sperti finasteride , obat untuk BPH /penyakit prostat juga) telah disetujui FDA sebagai pengobatan untuk kebotakan.

Sex hormone binding globulin (SHBG), yang bertanggung jawab utnuk mengikat testosteron dan mencegah degradasi dan pengubahan menjadi DHT, biasanya jumlahnya sedikit pada orang yang jumlah DHT nya tinggi. SHBG kemampuanya diturunkan oleh adanya insulin. Peningkatan jumlah Insulin Growth Factor-1 (IGF-1) telah dikorelasikan dengan kebotakan pada vertex (ubun-ubun) Rendahnya SHBG pada pria dan wanita yang tidak sedang hamil berkorelasi dengan glukosa intolerans dan risiko diabetes meskipun korelasinya menghilang selama hamil.

Ada kesan bahwa latihan angkat beban mugkinin dapat memberi efek yang merusak pada rambut dengan adanya peningkatan jumlah testosteron, namun ada salah satu penelitian mengindikasikan penurunan testosteron bebas sebagai hasil dari latihan angkat.

Beberapa penelitian lain adanya korelasi antara hipertensi dan merokok dengan kebotakan, penelitian lain menunjukan bahwa sedikitnya jumlah reseptor vitamin D yang fungsional pada tikus menyebabkan berkurangnya regenerasi siklik folikel rambut yang dapat berkembang menjadi alopecia pada tikus.

Beberapa pengobatan untuk kebotakan :

· Finasteride oral , efek samping:penurunan libido, disfungsi erkesi dan ejakulasi, reaksi hipersensitivitas, gynecomastia, and myopathy.

· Dutasteride oral and Ketoconazole ( 5-alpha reductase inhibitors), namun sampai 2010, belum disetujui FDA sebagai pengobatan kebotakan. Ketokonazol yang digunakan sebagai lotion topikal pada rambut setelah keramas menggunakan shampo

· Minoxidil topikal, direkomendasikan sebagai pengobatanan lini kedua ,2% untuk wanita, 2-5% untuk pria. Memperpanjang waktu pertumbuhan anagen dan memperbesar folikel . 30-40% pasien menunjukan pertumbuhan rambut yang signifikan namun ketika pengobatan di stop kerontokan rambut berlanjut. Efek samping yang mungkin yaitu: iritasi kulit kepala, kontak dermatitis, penungkatan jumalah rambut wajah

· Hormonal modulator seperti kontrasepsi oral atau spironolactone bermanfaat untuk kebotakan pada wanita yang dikarenakan hiperandrogenisme

· LLLT, ( Low Level Laser Therapy)

· Transplantasi rambut

· Topical Caffeine

Semoga bermanfaat ^^

Sumber :

Wikipedia.com

Merck manual

Medscape.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar